Langsung ke konten utama

Syakhsiyah Jundiah


*➰Notulen Kajian Online Pengurus Departemen Kaderisasi-PSDM ODOJ ➰*
 Jumat, 17 Agustus 2018
TeMa  : Syakhsiyah Jundiyah
Oleh   : Ustadzah Rochma Yulika
Waktu : 19.30 wib - Selesai
Moderator : Asriana
Notulensi  : Atin

         💎PeMBuKaaN💎

Bismillaahirrahmaanirrahiim


إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sampai sekarang masih memberikan kita nikmat Kesehatan dan kesempatan kpda kita sehingga pada malam  hari ini Allah masih mengizinkan kita utk berkumpul dalam rangka mengikuti kajian Sirup dengan materi  *Syakshiyah Jundiyah* .
Tidak semua orang Allah berikan kesempatan yang sama seperti kita.

Shalawat beserta salam kita haturkan suri tauladan terbaik sepanjang Zaman, yg begitu mencintai kita, bahkan ketika Allah memanggil nya yg disebut2 adalah kita, umatnya.
yakni nabi besar Muhammad SAW.  Semoga kita bisa bersua dgn beliau di yaumil akhir.

🌹🌹

Sebelum kita ke penyampaian materi  malam ini , ijinkan saya Asriana

Menyampaikan..
🌹Susunan acara
🌹Biodata pemateri

Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab seputar materi
4. Clossing statement muwajjih
5. Penutup

Berikut ini.. CV pemateri kita malam ini yang tentunya sudah sngat kita kenal

Curriculum Vitae

ROCHMA YULIKA
TTL : Madiun 2 juli 1975
Status : Menikah
Alamat tinggal : Kauman Pleret, Yogyakarta                                                   
____________________________________________________

Aktivitas
1. Penulis Buku Dakwah Muslimah
- Untuk Muslimah yang Tak Pernah Lelah Berdakwah
- Wahai Muslimah Janganlah Menyerah
- Tausiyah Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
- Bergiat Dakwah Merajut Ukhuwah @Bersama tim Pro U Media
- @Bersama Tim RKI (Mengembalikan Keberkahan Cinta di Keluarga Kita, Ayah di Madrasah Keluarga dll.)

2. Guru SDIT Luqman Al Hakim
3. Muwajih, Konsultan dan Kontributor Tim Rumah Keluarga Indonesia Wilayah DIY
4. Majelis Syuro DPP ODOJ
5. BPKK DPW DIY
6. Mentor Duta Palestina

Prestasi dan Penghargaan
- The Most and Wonderfull Mom Juara 1 RCSM DIY
- Wardah Inspiring teacher


Motto: Khairunnas anfa'ahum linnas
No. Hp : 08121599029.


IG : rochma_yulika    |     Fp : Be Inspiring Muslimah


           💎M a T e R i💎

Y Allah dg sepenuh ht
dengan sepenuh amal
ijinkan ya rabb kumohonkan untk teman yg senantiasa aktif berjuang di jalan dakwah
agar Engkau beri kemudahan dalam menjalani hidupnya. berkahilah rizki mereka. Panjangkan usia mereka yg diisi dg banyak kebaikan shg layak mnjd penghuni surga Mu

saudaraku yg kucintai krn Allah

bersebab cinta Allah perkenankan kita bersua
bersebab cinta Allah mudahkan kita bertegur sapa
bersebab cinta Allah istiqomahkan langkah kita
ijinkan diri yg dhaif ini berbagi sedikit ilmu dr luasnya ilmu milik Allah
saudaraku yg dicintai Allah
kt ini pejuang dakwah

bukan saatnya kt berbincang bgmn mjd pribadi yg baik
namun lbh dr itu
pribadi pejuang yg bermental pejuang hrs ada dlm diri kita

As Syakhshiyah Al Jundiyah
Kepribadian Kader Dakwah
Hari ini merupakan hari-hari perjuangan, berjuang untuk menunaikan tugas dakwah yang mulia. Tugas yang tak pernah usai seiring perjalanan waktu. Malah semakin bergulirnya waktu semakin bermunculan tugas baru. Sebagaimana komentar seorang pujangga, 'terbitnya fajar, merekahkan harapan cerah dan membawa sekelumit beban'. Akan tetapi bagi seorang aktivism dakwah waktu menjadi jalannya kehidupan. Sehingga kader dakwah selalu menata waktunya demi kehidupan yang ia jalani agar senantiasa siap menyongsong tugas yang ada dihadapannya.

Bukan semakin ringan tugas kita justru semakin berat dan wajiblah kita semakin menguatkan pundak utk memikul amanah tsbt

Bukanlah sesuatu yang dipungkiri bahwa tugas dakwah memang bukanlah tugas yang ringan. Ia banyak liku dan kendala yang rumit. Baik dari pihak eksternal ataupun dari internal sendiri. Terkadang tugas dakwah menjadi beban berat untuk dipikul. Terlebih lagi bagi mereka yang berkepribadian rentan dan rapuh. Tugas itu menjadi tembok besar yang teramat sulit untuk dilewati. Mereka akan berkecil hati menatap tugas demi tugas. Terasa berat untuk menggerakan kaki dan tangan menerima tugas tersebut. 

Namun tidak demikian bagi kader pilihan. Mereka akan berupaya maksimal untuk dapat menunaikan tugas mulia itu dengan sebaik-baiknya. Bahkan kader yang berkepribadian amal da'awy akan menyongsongnya dengan gembira. Tidak ada dalam diri mereka,  kamus lelah dan ciut menyambut tugas. Karena tugas itu akan menjadi momen untuk mengukir sejarah hidupnya dengan tinta emas bagi kemenangan dakwah ini. Ia menjadi mulia bersama dakwah atau mati dengan keharuman sikap perilakunya dalam amal Islam.

Ketika Syaikh Mutawalli Sya'rawi menyampaikan pidatonya dalam suatu acara, bahwa amanah umat ini teramat berat. Karena kompleksitas masalah yang dihadapinya. Dan disertai penghalangnya dari musuh-musuh umat yang tidak pernah henti untuk menghancurkannya. Disamping itu kader dakwah yang memandu amanah ini sulit untuk didapatkan. Maka kepada siapa amanah umat ini diserahkan?. Hasan Al Banna bergumam dalam hatinya ketika mendengar ceramah sang Syaikh, 'aku ingin, akulah orangnya yang akan mengemban amanah itu. Beginilah sikap kader dakwah yang brilian dalam menyambut tugasnya.

Dan kita?
Berebut menjawab...
Jangan aku
aku lagi sibuk
anakku masih kecil2
kerjaan kantor belum kelar
dll
Menyikapi kenyataan ini bahwa tugas dakwah dan kepribadian kader merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dimana keduanya saling mempengaruhi. Maka perlu disadari pada seluruh kader untuk membangun dirinya agar menjadi kader-kader pilihan yang sanggup memikul tugas dakwah ini dengan hati lapang. Sehingga tugas demi tugas dapat tertunaikan dengan baik. Bila kader dakwah tidak lengah dalam masalah ini dan selalu berusaha untuk meningkatkan kepribadian dirinya dalam mengemban amanah ini maka ia dapat menaklukan dunia sebagaimana obsesi Imam Hasan Al Banna Rahimahullah. Sang Imam pernah mengungkapkan obsesinya dalam Risalahnya Kepada Pemuda, bahwa ia bisa menaklukan dunia dengan kader-kader pilihan dibawah binaannya. 'Siapkan 12 ribu kader, aku akan bina mereka dan aku akan taklukan dunia dengan bersama mereka'.

Melalui pemahaman ini upaya untuk meningkatkan kepribadian diri dalam mengemban tugas dakwah ini menjadi perilaku harian bagi kader dakwah. Tidak boleh ada kesempatan yang terbuang dan tidak terpakai untuk agenda ini. Agar kepribadiannya tidak melempem, tidak pula mendua tetapi kepribadian yang tangguh dan ulet dalam amal dakwah. Selayaknya setiap kader menata dirinya dengan sungguh-sungguh agar dapat merealisasikan obsesi sang Imam. Untuk itu para kader dakwah perlu menyiapkan diri agar memiliki kepribadian yang dapat menuntaskan tugas dakwah dan merealisaikannya:

*BETAPA BANYAKNYA PENGHALANG DI TENGAH JALAN DAKWAH INI YANG WAJIB KITA SINGKIRKAN*

1. Membangun Ruh Keghairahan (Bina ruhil ghirah)
Menyadari banyaknya tugas dakwah yang perlu diemban kader dakwah harus membangun keghairahannya. Keghairahan untuk terus berbuat dan berjuang demi tegaknya dakwah. Sehingga semangatnya berkobar-kobar. Tidak pernah lemah sedikitpun dalam menghadapi rintangan. Tidak pernah layu dengan bergulirnya zaman. Tidak pernah gentar karena tantangan. Ia bagaikan batu karang di tengah lautan yang kokoh menghadapi terjangan ombak.

Kader Dakwah itu tahan Uji.

Abul 'Ala Al Maududi mengingatkan kader-kadernya, 'bila kalian menyambut tugas dakwah ini tidak sebagaimana sikap kalian terhadap tugas yang menyangkut urusan pribadi kalian maka dakwah ini akan mengalami kekalahan yang telak. Oleh karena itu sambutlah tugas ini dengan ghairah'. Amatlah tepat taujih Abul 'Ala Al Maududi ini bila melihat sederetan tugas dan harapan umat. Bila saja kader dakwah memahami dengan betul maka mereka akan berupaya untuk menjaga keghairahannya agar tidak pernah redup sedikitpun. Karena ia akan berakibat fatal dalam menunaikan tugas ini.

Menyambut seruan dakwah harus sama dengan urusan pribadi. Kita lihat mengapa Allah belum ridla beri kemenengan? Bisa jadi masih ada orang yg mengaku pejuang dakwah tapi belum memahami seruan yang berbunyi....
Berangkatlah dalam keadaan berar atau pun ringan.

Sebaliknya jiwa yang berghairah dalam menyambut tugas-tugasnya akan mudah untuk menyelesaikannya. Ia bahkan dapat menemukan celah-celah sempit untuk menjadi peluang besar yang akan menjadi menyebab kemenangan dakwah ini. Ia tidak pernah mundur tatkala bahaya menghadang. Ia tidak lelah ketika peluh bercucuran. Yang ada dalam benaknya adalah kami siap mengembannya untuk sebuah kemenangan. 

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim".. (QS. Ali Imran: 139 – 140).

Karena itu sepantasnya bagi kader untuk selalu berusaha meningkatkan ghairahnya melalui amalan-amalan yang disunnahkan Rasulullah SAW. sehingga ghairahnya tidak kendur. Apakah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah, mengkaji sejarah kepahlawanan Islam, membayangkan pahala dan balasan yang dijanjikan Allah SWT., bercermin dari kehidupan kader-kader daerah terpencil yang sangat bersemangat untuk menyebarluaskan dakwah ini ataupun dengan kiat-kiat lainnya. Amalan tersebut menjadi bahan bakar untuk semangatnya agar selalu bergelora.
Syaikh Muhammad Ahmad Rasyid mengingatkan 'gelorakan semangatmu wahai ikhwah dan jangan kendur sedikitpun marilah maju bersama kafilah dakwah ini. Siapa yang tidak lagi bersemangat maka janganlah ikut barisan kami'.

2. Membangkitkan semangat inisiatif (Tasyji'u ruhil mubadarah)

Memahami tugas dakwah yang rumit maka setiap kader hendaknya selalu membangkitkan semangat berinisiatif. Agar dapat mensikapi dengan cepat apa yang sedang dihadapi dakwah ini. Tentu dengan mengacu pada kententuan syar’i. Sehingga aktivis dakwah tidak linglung dan bingung untuk segera berbuat atas sesuatu yang perlu segera disikapi.

Selayaknya seorang kader tidak pernah mati inisiatifnya. Ia selalu berinisiatif untuk membela dakwah dengan berbagai potensi yang ada pada dirinya.
Seorang pujangga mengingatkan bahwa matinya inisiatif akan menutup banyak peluang. Malah ia melihat apa yang dihadapannya menjadi momok yang menakutkan. Ia akan menjadi orang yang penakut pada sesuatu yang belum terjadi bahkan ia sudah membayangkan dengan bayang-bayang hitam yang sangat mengerikan. Umat dan dakwah ini akan gembira terhadap kader yang kaya inisiatif.

Sebagaimana gembiranya orang tua pada anaknya yang berinisiatif tinggi. Sang anak menyemirkan sepatu ayahnya ketika sang ayah hendak berangkat kerja. Ia suguhkan air minum hangat untuk ayahnya yang baru tiba. Ia rapikan belanjaan ibunya ketika datang dari pasar. Ia bersihkan alat-alat masaknya dan lain sebagainya. Orang tua akan sangat senang dengan perilaku anaknya dan ia akan banggakan dihadapan saudara dan tetangganya.
Kader yang berinisiatif tidak hanya semata mengandalkan point-point buku manual melainkan ia juga dapat melakukan sesuatu dengan tepat dan benar sesuai masanya yang sedang dihadapinya. Inisiatif memang tidak lahir begitu saja. Ia selalu beriringan dengan kebiasaannya untuk berbuat. Kebiasaan berbuat dapat menerobos celah sekecil apapun untuk menemukan hal-hal baru. Oleh karena itu Allah SWT. merintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa berbuat.

"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".(QS. At Taubah: 105).

3. Membangun jiwa tanggung jawab terhadap dakwah (Bina ruhil mas’uliyah)

Tanggung jawab kader terhadap dakwah tidak boleh berkurang. Kader hendaknya selalu membangun rasa tanggung jawabnya setiap saat. Berkurangnya tanggung jawab kader pada dakwah ini dapat memporak-porandakan amanah umat ini. Kader yang bertanggung jawab pada tugas tidak bisa bersantai-santai/beruncang kaki sementara kader lainnya sedang sibuk menunaikan tugas.

Jiwa tanggung jawab ini sangat dikaitkan dengan keimanan yang melekat padanya. Juga dikaitkan dengan kesertaannya menjadi umat Muhammad SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW., 'Bukanlah golongan kami orang yang tidak punya perhatian terhadap urusan kaum muslimin'. (HR. Bukhari). Sangatlah logis bila tanggung jawab terhadap dakwah ini berhubungan erat dengan kesertaannya sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Karena merekalah yang bertanggung jawab langsung terhadap kesinambungan dakwah ini. Tersebar luas dakwah ini atau tidak ada pada pundak mereka. Mereka yang menjadi pelanjut dakwah ini telah mendekatkan dirinya dengan para Nabi. Lantaran mereka telah melaksanakan hal yang sama dilakukan para Nabi.

4. Membangkitkan semangat pengorbanan (Tarqiyatu ruhil badzli wat tadhhiyah)

Pengorbanan dan perjuangan sesuatu yang niscaya. Perjuangan tidak dapat dipisahkan dengan pengorbanan. Dakwah suci ini bergerak dengan deras karena pengorbanan para kadernya. Maka semangat pengorbanan harus terus hidup di hati kader dakwah agar menjadi kepribadian mereka yang sesungguhnya. Sehingga mereka akan selalu terdepan dalam pemgorbanan. Karenanya tidak ada dalam sejarah sebuah perjuangan ideologi yang dibangun tanpa perjuangan. Maka sudah menjadi suatu keharusan untuk berkorban dengan apa yang ada padanya demi tegaknya dakwah mulia ini.

Kader-kader yang siap berkorban menjadi syarat mutlak untuk suatu kemenangan. Dengan jiwa ini jalan mencapainya menjadi mulus. Perjalanan meraih kemenangan bak tanpa hambatan. Adalah hal patut bagi seluruh kader dakwah memberikan sesuatu yang amat diperlukan dakwah ini. Ini menjadi tanda keringanan dirinya untuk berkorban. Dalam berkorban untuk dakwah tidak pernah terbetik untuk menolaknya. Bahkan sedapat mungkin memberikan apa yang sangat berharga dalam dirinya.

Jiwa dan raga. Semangat semacam inilah yang melancarkan futuhat dakwah di berbagai negeri. Termasuk ketika menaklukan Romawi. 
Khalid bin Walid RA. ditanya pembesar Romawi perihal kepahlawanan kaum muslimin sehingga mereka bisa menaklukkan Romawi. Panglima Khalid RA. menjawab, 'Kami dapat berada di depan mata kalian dan menaklukkan negeri kalian karena kami datang bersama orang-orang yang cinta mati sebagaimana kalian mencintai hidup'.

Syaikh Muhammad Ahmad Rasyid mengingatkan bahwa dalam perjalanan dakwah ini janganlah bersikap seperti umat Nabi Musa yang duduk-duduk berdiam diri saja menunggu datangnya kemenangan dari perjuangan Nabinya. Akan tetapi berbuat banyaklah untuk jalan  dakwah ini dengan senantiasa selalu berkorban dan tidak pernah kendur semangatnya untuk berkorban. Memang semestinya demikian.


Tentu saja semangat berkorban ini tidak akan kendur manakala sikap kepatuhan kader pada ajaran ini tidak berkurang secuilpun. Mereka mematuhi ketentuan yang sudah seharusnya dijalankan. Mereka mengokohkan ruh maknawiyahnya setiap saat. Mereka berada dalam stamina spiritual yang prima. Said Hawwa menegaskan bahwa pengorbanan merupakan kepatuhan dan kepatuhan adalah syarat kemenangan. Maka siapkanlah sarana-sarana kemenangan dengan meningkatkan semangat berkorban terus menerus agar kemenangan menjadi kenyataan yang dekat.

5. Meningkatkan potensi diri (Tarqiyatu ath-Thaqah adz-Dzatiyah)

Untuk dapat melaksanakan tugas mulia ini kader dakwah mesti menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan potensi dirinya. Agar ia bisa memberikan apa saja yang dibutuhkan dakwah ini. Meningkatkan potensi diri berawal dari penggalian potensi dan penajamannya. Adalah kemestian bagi kader untuk dapat mengenali potensinya. Sehingga ia tahu betul kemampuannya selaras dengan keperluan dakwah ini.

Menyadari kedudukan potensi kader bagi kelangsungan dakwah ini amat berarti maka para kader perlu mencermati dan mempertajamnya. Karena apapun potensi yang dimilikinya sangat berguna bagi dakwah ini. Sekalipun seperti butiran pasir. Memang secara fisik sebutir pasir sangat kecil adanya. Dan bila dibandingkan dengan material lainnya dalam sebuah bangunan terasa begitu amat sangat kecil. Tampaknya ia bukanlah unsur penentu dalam kekokohan bangunan tersebut. Betul adanya asumsi ini bila satu butir pasir saja yang berpandangan demikian. Akan tetapi jika seluruh butiran pasir beranggapan sama maka rubuhlah bangunan tersebut.

Karena itu kader dakwah tidaklah boleh memandang remeh terhadap berbagai potensi yang diberikan kader lainnya. Malah harus menghargai potensi-potensi tersebut dan menyemangati untuk berupaya terus meningkatkannya. Sebab Allah SWT. menyukai orang-orang yang dapat ikut serta dalam barisan dakwah ini dengan potensi yang diberikan-Nya.

"Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya". (QS. Al Isra': 84)

        💎TaNYa JaWaB💎

1⃣ Neneng
 Materi ini mengingatkan saya ketika dauroh,

Iya saya paham terkait jundiyah

Sejauh apa sih Bun kita harus tsiqoh dg qiyadah?

Jawab:

 qiyadah scr resmi ditunjuk melalui syuro
hasil syuro itu memiliki kedudukan tertinggi

jika kt ingin mengubah hsl syuro tdk berjalan sendiri tp hrs dg syuro yg resmi

menyalahinya itu sdh menyalahi kaidah yg sdh termaktub dlm al quran

2⃣ Neneng
Terkait seruan dakwah
Terkadang ingin lari saja dari seruan tsb

Karena melihat saudara2 yg lain juga g sprt ini

Jawab :

 dalam buku rakaaizzud dakwah

sayyid qutb menjelaskan

dan merujuk pd bbrp ayat
seruan dakwah itu seruan Allah dan rasul
jangan samakan dg seruan mns
sy saja jk amanah berkurng sy inisiatif melknn banyak hal
sy bahagia saat ini
sy mengajar dr pg sampe j 2 kdg jm 3 lepas itu sore ada acr smpe rmh maghrib dan saat ini tinggal di desa

malam pun kajian mrk minta sy ngisi

dan sy sgt bersyukur
 lelah yg lillah berbuah jannah


3⃣ Eka  Bismillahirrahmanirrahim....bunda menumbuhkan atau membentuk kader yg berinisiatif itu bth waktu dan latihan..
Ada tips nya bunda? Dg semakin maju nya zaman....lbh mudah nya generasi utk cuek bebek...
Ada tips nya bunda?
Yg kedua..

Kapan kita boleh mundur dr suatu Medan dakwah utk Medan dakwah lainnya? Atau tdk pernah boleh?

Jawab:

 mendidik kader berinisiatif...
mungkin bukan tips ya tp pengalaman aja

klo kader yg dimaksud org lain ya kt memberi contoh

jika itu utk diri sendiri mmg hrs belajar dan banyak membaca. belajar disini tdk sll dg buku atau guru sj tp perlu diuji untuk membuktikn kemampuan diri.

contohnya
jk kt dibenturkan dg sebuah mslh kt kan mencari solusi atau ktk bersama org lain banyak hal yg bs kt tiru dan ambil pelajaran. intinya terus menempa diri. jk ktm masalah jangan lari tp cob urai
 ruang utk kt berdkwah banyak. dimana sj. tp mmg kdg butuh prrhitungan yg matang. meninggalkan dg alasan apa. amanah dakwah itu dipergilirkan oleh Allah.

boleh sj kt minta pindah amanah tp dg perhitungan yg matang.

selama ini sy belum pernah mminta pindah amanah. yg offline lo.

amanah dtg janganlah ditolak jk tdk dtg jangan maksa meminta

klo OL ya dijalani semampunya sesuai dg ketajaman mata dan ukuran jmpol😄
 misal nih sy...
mengurangi ol lah krn di kampung dakwah kulturak sdg sy ampu
 sepekan bs 4-5 x
 smntr sore pul maghrib trs hmpir tiap hr
 kebayang indahnya kelak meninggal di jalan ini

 taukah antm semua

 bahwa di tubuh anas bin nadr ada 70 tombak yg menancap kala beliau jempt syahid
sembari berkata ya saad... aku mencium bau surga di bawah bukit uhud
 dan kisah itu ada dalam kumpulan hadits risalah jihad
 luka itu jd saksi di padang mahsyar
 lah kt...
 apa yang layak kt persembahkan di hadapan Allah?
 sementara Ibrahim punya ka'bah
 para pendahulu namanya pun tak pernah usang hingga sekarang
 dan kita
cukupkah dg nama tertera di batu nisan?
 dan seiring wktu nama yg tertera pun akan melapuk dimakan  usia
 maka tinggalkan hal yg baik agar sejarah hdp kt terbaca oleh banyak org dan nama kt tak pernah mati meski jasad kt meniada
ya Allah perkenankan syahid mjd jalan kami

 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Dakwah itu Panglima kehidupan
maka jagalah kebersamaan di jalan dakwah ini.
selayaknya Umar bin Khatab yang memiliki semangat kerja yang luar biasa dalam membangun pribadi dan negaranya
Ruhnya terikat kuat dengan dakwah ilallah
semua aktivitasnya senantiasa tertuju untuk Allah
maka tiada kenal lelah dalam menapaki harinya
hingga suatu ketika keluarganya menegur
"tidakkah kau lelah, maka tidurlah!"

seketika Umar bin Khatab menjawab....
"jika malam hari aku tidur maka rugilah aku, dan jika siang hari aku tidur maka rugilah rakyatku"

Artinya apa....
bahwa malam hari dia memperbanyak ibadah untuk membangun dirinya dan ia bekerja optimal di siang hari untuk memuliakan rakyatnya

Masya Allah....
Saat ini kita kehilangan sosok pemimpin yang luar biasa selayaknya Khalifah mulia yakni Umar bin Khatab.
berharap kan hadir pemimpin yang senantiasa berdzikir, memiliki kemampuan berfikir dan memiliki daya ukir.


            💎PeNuTuP💎Kita tutup  dengan membaca

Astaghfirullahal' adziim..

Doa Kafaratul Majelis

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Aamiin ya Allah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AIHQ Premium Kol Live 2

☀Notula Kajian Online Live AIHQ Premium☀ Senin, 6 Agustus 2018 Pukul 19.30 Wib *Batch 1* ☀☀☀☀☀☀☀☀☀ 👑Materi👑 •┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•        *APA YANG KAU RISAUKAN HARI INI?*        _Di persembahkan untuk kelas premium batch 1_ •┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈• _Sahabat AIHQ yg di muliakan Allah_🧕🏻 💙Seorang ulama pernah berpesan, ” لاَ تَحْزَنْ وَلَوْ رَحَلَتِ الدُّنْيَا كُلَّهَا عَنْكَ ، قُلْ لِكُلِّ مَا وَمَنْ تَفْقَدُهُ : يَكْفِيْنِي الله. “Jangan sedih, walau seluruh dunia hilang dari genggamanmu. Katakan kepada apa dan siapa yang menghilang darimu, cukuplah Allah SWT sebagai pelindungku. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ “Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” -Surat At-Taubah, Ayat 129 Saudara

Salamatusshadr dalam Jama'ah

📝NOTULEN KAJIAN SIRUP 🗓Sabtu, 2 September 2017 🏠Room Kajian Kormin 🎙Narsum : Ustadz.Rudianto Surbakti Moderator : Ukhti Deli Notulis : Ukhti Aida 🔍🔍🔍🔍🔍🔍🔍🔍 Materi Salamatus shadr adalah kondisi dimana seseorang berhasil meraih kemampuan pengendalikan diri dan keberhasilan menghidupkan kondisi ruhiyah. Atau kondisi ini sering disebut kondisi lapang dada. Jika kondisi ini tercapai, maka biaa disebut pemilik hati tersebut memiliki hati yg mulia. Dan orang yang paling lapang dadanya di Dunia adalah Rasulullah SAW. Bliau adalah teladan kita dalam menggapai salamatus sadhr. Lapang dada merupakan karunia pemberian Allah Ta'ala, perhatikanlah doa dan permohonan Nabi Musa alaihis salam tatkala Allah Ta'ala memerintahkannya untuk melasanakan tugas yang begitu berat; yaitu mendatangi Fir'aun yang sudah melampaui batas, dalam surah Thaha ayat 24.. اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى Artinya : "Pergilah kamu kepada Fir'aun, karena dia telah berbua